Penerapan Teknologi AR di Industri Fashion

Penerapan Teknologi AR di Industri Fashion – Dalam 10-20 tahun, perusahaan fashion dan kecantikan mungkin akan terlihat sangat berbeda. Mencoba pakaian secara virtual dengan fitur mulai dari mengubah warna pakaian hingga riasan virtual. Adopsi augmented reality/virtual reality dalam fashion membuka peluang yang luas bagi retail fashion. Bagi pelanggan, ini berarti pengalaman pengguna yang lebih lancar dan banyak manfaat lainnya.

 

Penerapan Teknologi AR di Industri Fashion

Penerapan Teknologi AR di Industri Fashion

abercrombie – Augmented reality dalam dunia fesyen mengubah cara bisnis berinteraksi dengan pelanggan. Dengan teknologi ini, pelanggan dapat merasakan produk dalam kenyamanan rumah mereka sendiri. AR dapat membantu konsumen memahami apa yang mereka beli, sehingga lebih mudah memenuhi ekspektasi pelanggan.

Hal ini pada akhirnya mengarah pada peningkatan kepuasan pelanggan dan peningkatan loyalitas merek. Pada artikel ini, kami membahas penerapan augmented reality dalam fashion, bagaimana AR dapat membantu merek meningkatkan keterlibatan pelanggan, dan bagaimana AR dapat membangun loyalitas merek.

Virtual Reality  vs Augmented reality: Apa Bedanya?

Istilah augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) sering digunakan secara bergantian. Meski serupa, keduanya merupakan teknologi yang berbeda. Keduanya menawarkan pengalaman visual yang kaya dengan video dan audio definisi tinggi.

Perbedaan utama antara keduanya adalah VR sepenuhnya membenamkan Anda di dunia virtual, sedangkan AR merupakan perpaduan antara dunia nyata dan konten digital.

Virtual Reality

Virtual Reality menawarkan pengalaman digital yang sepenuhnya mendalam, sepenuhnya menggantikan lingkungan nyata. Seseorang merasakan penglihatan, pendengaran, dan terkadang indera lainnya melalui perangkat digital berupa headphone.

Augmented reality

AR menawarkan pengalaman nyata sebagai overlay. Teknik ini dapat digunakan untuk menciptakan lingkungan realistis dengan melapisi video, gambar, dan konten 3D pada objek nyata. Memberikan pengalaman AR tidak terbatas pada headset. AR dapat digunakan pada ponsel pintar, proyektor, dan perangkat lain yang memiliki kamera.

Manfaat Penggunaan Teknologi AR di Industri Fashion

Penelitian menunjukkan bahwa orang dapat mengingat hingga 80% dari apa yang mereka lihat, namun hanya 20% dari apa yang mereka baca dan 10% dari apa yang mereka dengar. Angka-angka ini menunjukkan mengapa semakin penting bagi perusahaan untuk menggunakan teknologi baru untuk memberikan pengalaman visual yang lebih menarik.

 

Baca juga : Manfaat Kecerdasan Buatan (AI) Dalam Transportasi

 

Berbeda dari yang lain

Teknologi AR baru menarik konsumen. Banyak orang menganggap AR menghibur dan bermanfaat. Sesuatu yang baru dan unik seringkali membuat konsumen ingin mencobanya kembali dan membagikannya kepada teman-temannya.

Dengan AR, perusahaan dapat menciptakan kesan bahwa produk yang berpengalaman tidak dapat tergantikan oleh apapun. Ketika pelanggan yakin tidak ada penggantinya, mereka cenderung tetap menggunakan merek tersebut saat membuat keputusan pembelian.

AR di industri fashion dapat meningkatkan pendapatan

Bisnis yang menggunakan AR akan mendapatkan keuntungan dari peningkatan pendapatan. Ketika pelanggan dapat mencoba suatu produk sebelum membeli, hal ini akan memperdalam rasa kepemilikan mereka. Pelanggan yang merasa sudah memiliki produk tersebut kemungkinan besar akan membeli.

Pengalaman AR juga merupakan peluang besar bagi bisnis untuk mengedukasi pelanggan dan menyediakan konten yang lebih mendalam di luar kemasan dan label. Hal ini juga memberikan peluang yang sangat baik untuk meningkatkan penjualan produk atau merchandise pendukung.

Pengalaman mendalam juga merupakan cara terbaik untuk mengarahkan pelanggan ke lokasi fisik. Pelanggan mungkin ingin mengunjungi toko untuk bertanya, melihat produk secara langsung, atau melihat produk lain yang ditawarkan perusahaan.

AR tidak terbatas pada toko online. Bisnis fisik dapat menggunakan teknologi di dalam toko untuk meningkatkan pengalaman berbelanja. Pelanggan dapat memindai kode dengan ponsel mereka untuk mengaktifkan konten AR dari merek konsumen.

Aktivitas AR juga mencakup mini-game dan filter wajah. Pembeli dapat berbagi pengalamannya di media sosial. Semua ini membantu merek meningkatkan kesadaran dan mendorong konsumen lain untuk berbelanja offline. Pengecer Tilly menggunakan AR pada tahun 2017 untuk mensponsori perburuan di sekolah. Aplikasi ini memungkinkan pelanggan mencari koin di toko untuk mendapatkan diskon.

Pengalaman pelanggan yang mendalam

Pengalaman yang mendalam menciptakan emosi yang merupakan faktor penting dalam keputusan pembelian konsumen. Penelitian menunjukkan bahwa 47 persen konsumen setuju bahwa penggunaan teknologi membuat mereka merasa lebih baik terhadap suatu produk saat berbelanja online.

Pengalaman yang mendalam menciptakan emosi yang merupakan faktor penting dalam keputusan pembelian konsumen. Alih-alih memaksa konsumen membayangkan seperti apa suatu produk, augmented reality di industri fesyen memungkinkan pengguna merasakan produk secara langsung di lingkungan digital.

 

Baca juga : Mengenal Teknologi Midsole Sepatu Nike 

 

Dapat menyebar menjadi virus

Pengalaman menarik sering kali layak untuk dibicarakan. Konten viral berarti orang terus membagikannya. Augmented reality dapat membantu merek mendapatkan audiens yang lebih besar untuk suatu produk.

Menjadi viral meningkatkan kesadaran merek konsumen. Perusahaan fashion membutuhkan pengakuan untuk membangun kepercayaan konsumen. Ketika kepercayaan sudah terbentuk, konsumen akan lebih cenderung mencoba pengalamannya sendiri dan mungkin menjadi pelanggan.

Manfaat lain dari menjadi viral adalah dapat membantu mengurangi biaya pemasaran. Pengalaman bersama berarti pelanggan mempromosikan produk secara tidak langsung.

Merek industri fesyen yang menggunakan teknologi Ar

Converse — model baru untuk belanja online

Merek sepatu terkenal ini telah mengembangkan aplikasi augmented reality untuk iPhone, yang memungkinkan pengguna mencobanya secara praktis dengan mengarahkan ponsel ke depan kaki. Selain itu, pelanggan dapat melakukan pemesanan langsung melalui aplikasi tanpa harus keluar rumah. Konsepnya sangat cocok bagi pelanggan yang tidak menyukai belanja fisik.

Uniqlo — Cermin Ajaib

Merek Jepang ini memasang cermin ajaib pertamanya pada tahun 2012. Mencoba pakaian di depan cermin ajaib layar sentuh yang memungkinkan pelanggan memilih warna lain untuk dicoba. Merek fesyen lain yang menggunakan teknologi ini antara lain Rebecca Minkoff, Neiman Marcus, dll.

Sephora — Artis Virtual

Sephora telah membuat aplikasi yang memungkinkan Anda mencoba produk. Aplikasi ini memindai wajah pengguna dan mendeteksi mata, bibir, dan pipi untuk penempatan produk. Pewarna bibir, eye shadow, dan bulu mata palsu dapat dicoba menggunakan smartphone pengguna.