Fashion Kreatif Tanah Air Sedang Digandrungi Masyarakat Indonesia
Fashion Kreatif Tanah Air Sedang Digandrungi Masyarakat Indonesia – Fashion adalah bagian integral dari masyarakat, sehingga industri terus berubah. Oleh karena itu, tidak mudah untuk bekerja dan sukses di industri fashion. Selain kemampuan beradaptasi, Anda membutuhkan kepemimpinan yang kuat untuk sukses di industri fashion.
Fashion Kreatif Tanah Air Sedang Digandrungi Masyarakat Indonesia
abercrombie-and-fitch – Tanpa kepemimpinan yang kuat, pemilik merek tidak akan berkembang dan waktu akan menghancurkan mereka. Singkatnya, kepemimpinan adalah salah satu komponen kesuksesan terpenting dalam industri apa pun.
Baca Juga : Tips Fashion Terbaru Gaya Cowok 2023
Satu hal yang perlu kita semua pahami adalah bahwa perancang busana tidak sama dengan ikon mode. Fashion icon lebih kepada bagaimana dia menjadi objek perubahan dalam industri fashion. Dia meluncurkan gaya dan budaya baru dengan cara yang menciptakan dan mengikuti masyarakat. kepemimpinan tidak hanya itu juga menentukan arah industri mode dan bagaimana memanfaatkan perubahan untuk berhasil dalam pekerjaan Anda. . Inilah peran seorang pemimpin di dunia mode.
Jadi manajemen dalam industri fashion adalah manajemen yang dapat mengelola brand atau perusahaan fashion Anda secara efektif dan membawanya ke tingkat kesuksesan yang diinginkan. Kepemimpinan dengan visi, kreativitas, dan kepekaan terhadap tren mode saat ini. Selain itu, para pemimpin dunia mode memiliki rasa keindahan, keanggunan, dan kepraktisan yang tinggi, karena fashion adalah tentang penampilan dan nilai praktis.
Evolusi fashion di kalangan remaja
Seiring dengan perkembangan jaman tentunya selalu memicu trend baru yang dianggap sudah ada pada saat itu, trend tersebut bisa berupa segala macam ide mulai dari teknologi hingga penampilan. Tentunya setiap perkembangan tersebut menimbulkan rasa ketertarikan tersendiri bagi setiap orang yang menontonnya, dan tentunya dianggap asik untuk mengikuti perkembangan perkembangan tersebut. selanjutnya, tidak sedikit orang yang selalu mengikuti tren tersebut, terutama di kalangan para remaja yang penasaran atau selalu ingin tahu.
Salah satu pandangan yang berlaku adalah cara berbusana atau fashion yang digandrungi oleh anak muda saat ini. Penawaran mereka meliputi kemeja, celana, gaun, rok, dan aksesoris lainnya serta berbagai item terkait. Dengan mengombinasikan hal-hal tersebut, tentunya memberikan gaya atau nilai fashion tersendiri bagi mereka. Tampaknya fashion telah menjadi spesialisasi dan kepribadian mereka. Sesuai dengan arti fashion yaitu unik dan berani tampil beda. Hal ini merupakan dampak positif dari perkembangan fashion remaja yang juga membuat mereka kreatif dan berani menampilkan identitasnya sesuai dengan kemampuan fashionnya.
Kebebasan bergaya atau memadupadankan sesuatu dengan fashion bagi kalangan remaja, bukan berarti tidak berdampak negatif. Seperti dilansir majalah online, The Guidon, yang mengangkat topik “Hype Me Up: The Hypebeast Phenomenon”. Istilah Hypebeast telah digunakan sejak awal 2000-an untuk mendeskripsikan “pemburu tren”, seperti streetwear, atau istilah untuk gaya yang sering disebut sebagai “arc style”, yaitu. orang-orang, kebanyakan berusia 13-18 tahun, yang memakai merek tertentu, tetapi biasanya “terlalu” dengan fashion. Perbedaan dalam memakai streetwear adalah seperti memadukan kemeja, jeans, dan sepatu kets untuk kenyamanan fashion, dimana tujuan yang jelas adalah untuk memakai barang-barang terbaru yang seringkali high-end dan bermerek.
Masalah ini menimbulkan efek di mana apa yang disebut penggemar mode atau “hypebeasts” membentuk kelompok semacam itu dan menyebarkan identitas mereka secara terbuka. Sebagian besar anggotanya adalah pelajar sekolah dan ketika ditanya apa yang membuat mereka mengikuti tren ini, mereka biasanya menjawab karena pengaruh kelompok teman mereka. Memasuki abad ke-21, banyak bermunculan nama-nama baru di Indonesia sebagai desainer berbakat dengan gayanya yang khas dan mandiri, seperti Sally Koeswanto, Tri Handoko, dan Irsan. Lainnya membuat desain yang berhubungan dengan gaya barat, seperti Edward Hutabarat dan Anne Avantie, yang mendedikasikan kreasi mereka untuk merancang pakaian tradisional dengan nama “Blus Kebaya” dengan sentuhan modern. Dengan kostum-kostum tersebut, pakaian adat Indonesia terlahir kembali dan digandrungi oleh kalangan muda sehingga mereka lebih menghargai kesenian tradisional.
Evolusi fashion tidak menghindari dengan istilah “hipster”, hipster adalah orang yang memiliki pengetahuan lebih tentang sesuatu yang lebih trend dari orang lain. Orang-orangan sawah hipster juga tersebar luas di seluruh Indonesia, terutama di Jakarta. Namun dampaknya ada dua yaitu positif dan negatif, terkadang orang yang terlalu modis memiliki karakter barat yaitu karakter barat yang tidak menghargai budayanya, hal ini sangat berbahaya karena telah menyimpang dari nenek moyang kita yang mulia. Budaya barat, kiblat budaya dunia, telah menjadi momok yang mengerikan bagi negara kita, budaya di mana semakin banyak Anda mengenakan pakaian yang Anda lihat, semakin modern. Dalam budaya kita dipandang sangat negatif, asimilasi tidak masuk akal karena mengandung berbagai keuntungan dan kerugian dari asimilasi yang ada.
Saya sendiri suka dengan budaya luar, bukan berarti saya ingin mengamati budaya luar seperti hipsters, karena saya bangga dengan budaya saya sendiri. Terbukti dengan bangganya saya memakai batik saat bepergian ke kantor atau ke acara sekolah, saya sangat menjunjung tinggi nilai filosofi pakaian batik. Negara kita adalah negara dengan budaya yang sangat kaya yang tersebar luas di seluruh nusantara. Hampir setiap daerah memiliki budayanya masing-masing. Saya juga tertarik dengan budaya selain fashion, seperti musik, upacara adat, dll, karena menurut saya itu sesuatu yang unik.
Baca Juga : Teknologi Canggih Yang Dapat Berpengaruh di Masa Depan
Mengenai referensi yang digunakan remaja saat ini untuk menunjang penampilan mereka, ada beberapa faktor yang dijadikan referensi fashion yaitu faktor barat yang berkembang di Indonesia salah satunya adalah teknologi informasi yang juga berkembang pesat, sehingga remaja masa kini dapat dengan mudah berprestasi. wilayah yang lebih luas. . Karena cara mereka berpakaian, pengetahuan yang cepat ini memudahkan para remaja ini mengakses informasi untuk mendapatkan referensi fashion dari budaya luar.